Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Selain Covid-19, Virus berbahaya ini juga mewabah di Pacitan


Masa pandemi ini jumlah penghobi sekaligus penggemar ikan Koi di Pacitan, tampak meningkat tajam. Sebab, banyak penghobi ikan koi baru yang ingin mengisi waktu di masa pandemi saat ini. Dampak pandemi tersebut akhirnya muncul virus baru gila koi yang dirasakan para penghobi ikan koi di Pacitan Jawa Timur, bumi kelahiran SBY ini.

Salah seorang pebisnis ikan koi di Pacitan, Bayu Robbi menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 permintaan pasar terhadap berbagai jenis ikan koi memang mengalami peningkatan. Menurutnya, hal itu terjadi karena di masa pandemi Covid-19, banyak warga yang mengurangi beraktifitas di luar rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu berada di rumah. Agar tidak jenuh, tak sedikit yang memilih memelihara ikan koi. “Buktinya banyak konsumen saya itu merupakan penghobi koi pemula," ungkapnya. Ditambahkannya, per bulan rata-rata penjualan ikan koi size kecil mencapai 50-70 ekor, sedangkan untuk ukuran besar rata-rata mencapai 10 ekor. Adapun rata-rata harga ikan koi dibandrol bervariasi, mulai dari Rp 15 ribuan per ekor hingga ratusan bahkan jutaan rupiah per ekornya.


“Biasanya selama ini konsumen pemula ini tertarik membeli koi jenis kohaku. Diantaranya jenis, showa, kujaku, dan sanke yang memang memiliki perpaduan warna menarik. Selain itu, koi yang diminati untuk ukuran besar 30 up,” imbuhnya. Ditambahkan pria yang baru sembilan bulan terakhir berbisnis ikan koi tersebut, selama ini dirinya mendatangkan pasokan dari luar daerah. Diantaranya, dari Blitar, Kediri, dan Tulungagung, untuk memenuhi permintaan pasar di tingkat lokal, dengan rata-rata memasok ikan koi hingga 80 ekor size kecil dan 15 hingga 20 ekor ikan koi untuk size besar atau berukuran 25 sentimeter ke atas. 

Hal senada juga di sampaikan Imron, seorang pengusaha peralatan kolam dan ikan koi di Pacitan, Dalam mengawali usahanya di Pacitan sudah banyak pelanggan yang mengunjungi toko nya untuk membeli peralatan kolam seperti pompa, batu apung, aerator dan lain lain. 
"saya memulai usaha ini karena saya sebagai penghobi merasakan betul bagaimana susahnya mendapatkan peralatan untuk kebutuhan kolam dan ikan koi, dan banyak teman teman saya yang merasakan hal yang sama, maka saya memutuskan untuk memulai usaha ini di Pacitan" terangnya kepada tim Ikikoiku TV. 

Demikian halnya yang disampaikan oleh penghobi Ari Hakim Manggala, "saya sudah lama memelihara koi, namun di tahun ini saya membongkar habis kolam untuk diperbesar dan saya khususkan untuk kolam koi, ungkap pria yang sehari hari berprofesi sebagai penegak hukum ini. "saya mengundang desainer kolam handal untuk merancang kolam saya mas" lanjutnya. 

"Kalau saya selama ini memiliki hobi touring dengan komunitas saya mas, tapi sudah saatnya saya berada dirumah sambil menikmati kolam dan ikan koi indah saya" Ungkap Mbah Tomo sesepuh Desa Arjosari Pacitan saat ditemui oleh Ikikoiku Tv.

Perkembangan penghobi koi di Pacitan juga bisa terlihat dari sebuah komunitas grup Whatsapp Glenakglenikan Koi yang setiap hari bertambah membernya. Sebagaimana disampaikan oleh Eka Klick, yang merupakan salah satu member grup tersebut dimana diskusi didalam grup sangat dinamis, ada diskusi, jual beli, tukar tambah bahkan canda tawa yang hangat dan mencerahkan.

Virus Gila Koi ini sepertinya tak terbendung menjangkit dan mewabah dibumi 1001 Goa, Pacitan.

Post a Comment for "Selain Covid-19, Virus berbahaya ini juga mewabah di Pacitan"

IKIKOIKU ON YOUTUBE

https://www.youtube.com/channel/UC55k8iZo-KeO1lu5UfJ-q0Q